Dalam hakekat penemuan dan pencarian jati diri untuk terus
merubah jalur kepada kehidupan yang lebih baik, untuk menuju masa depan cemerlang
dimana tidak akan menyesali saat raga
ini masih sehat dan kuat berbagai cara dan usaha yang di lakukan saat usia
senja singgah di raga ini.
Jika semua jalan yang anda tempuh dengan segala macam cara
bahkan sampai menghalalkan segala cara dan melegalkan bisnis bahkan sampai memakan darah
saudara sendiri itu akan berpulang di
saat anda memasuki usia senja, tidak akan tampak dari diri sebuah pancaran ketenangan jiwa,
lalu yang berjalan sesuai dengan aturan main dan tetap memposisikan diri
menjadi seorang hamba laksana seorang yang bermain catur sang bidak/pion akan
melangkah sesuai keinginan majikan.
Nah .. bagaimana jika mereka yang bermain cantik terkadang
menjadi baik dan entah sesaat kemudian menjadi jahat di karenakan tuntutan
hidup dan gaya kehidupan yang kadang teramat sulit untuk bisa kita ikuti. Ya bagaimana semua pola laku manusia akan bertindak dan berbuat dalam menjalani segala hal roda kehidupan.
Tidak banyak yang mampu dan bisa di perbuat makhluq yang bernama
manusia jika masih punya RUH dalam raga ini perbanyaklah selalu mengingat
kepada SANG MAHA PEMILIK jika "semua kemampuan dan upaya yang kita lakukan dan
perbuat tidak mampu berubah kehidupan yang berarti stagnan (diam ditempat)" dan cobalah untuk
berkunjung dan menyelawat ke tempat orang yang meninggal dan kita antar ke
tempat yang terakhir sang mayit hingga ke liang tempat istirahat, sesaat
kemudian kita pejamkan mata dan tarik nafas yang dalam dan bayangkan kita ada
di posisi tersebut.
Selesai pemakaman jangan langsung kabur tunggulah dan
jadilah yang terakhir pulang setelah semua para penyelawat meninggalkan area
pemakaman maka apa yang terlintas dalam benak ini ???. Lalu berapa hari kemudian 3 hari dan sepekan kemudian keadaan
akan kembali normal dan semua canda ria itu akan berjalan sebagaimana
sunnatullah itu telah ditetapkan.
Jadi sekalipun bagaimana dan sekeras apapun usaha yang
dilakukan manusia dalam kehidupan di muka bumi ini semua akan kembali ketempat
peristirahat yang hanya beralas tanah, berselimut kain kaffan tanpa cahaya penerangan,
di temani hewan yang dulu sangat menjijikan sewaktu hidup, dan kemana semua
harta yang kita cari, kawan yang banyak saat masih punya jabatan. Siapakah yang
menemani kita saat raga dan jiwa ini terpisah yang pasti kita semua tahu amalannya hanya
saja kita sering lupa dan melalaikan semua itu.
Selagi waktu kita masih bisa menghirup udara di muka ini
dengan gratis kembalilah kerangkulan dan kehariban-NYA dengan sebenar –benarnya
biarkan point dan pahala DIA yang menentukan jadikanlah diri kita sibuk dengan
dosa dan kesalahan ini. Tanpa harus melupakan setiap rutinitas kehidupan sebagai sunnatullah yang sudah digariskan.
Sebuah kata bijak :
“ CATAT DAN TULISLAH DENGAN HURUF BESAR SEMUA HASRAT DAN
KEINGINAN-MU ITU DENGAN SEBUAH PENA BERTINTA EMAS PADA SEBUAH KERTAS,
DAN SERAHKAN KERTAS TERSEBUT KEPADA SANG
MAHA PEMILIK ( ALLAH SWT ) BIARLAH SANG MAHA EMPUNYA YANG MEMBERIKAN APA YANG
MENJADI HAK KITA “
Salam hormatku
Arif Darmawan
arifdarmawan25.blogger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar