Selasa, 01 Juli 2014

Saat Rindu Itu Menepi




Saat Rindu Itu Menepi

Berlari mengejar waktu yang terus berpacu dengan cepat, angin pun malas berhembus di siang yang cukup membasahi kaos yang menutupi badan ini. Kau tinggalkan semua kenangan yang pernah kita jalani bersama tanpa pernah sekalipun kau hadir dalam setiap langkah kehidupan ku kembali.  Dan kenapa waktu harus mempertemukan kita  disaat semua sudah tidak sama dengan yang dulu.

Hampa terasa semua ini walau ku mampu menghadapi terpaan angin yang kencang sekalipun sedangkan waktu terus berpacu dengan rasa kerinduan yang terhempas dengan kebencian bahkan rindu itu sirna dengan hembusan angin.

Berlari mengejar mimpi yang cukup lama meninggalkan bahkan jauh tertinggal di belakang garis start, mencoba bangkit dan terus mengejar apa yang selama ini menjadi impian walau ternyata semua belum juga mampu merubah apa yang sudah meninggalkan selama ini.

Sekali lagi belajar tentang keadaan bagaimana rasanya di tinggal untuk mampu menerima semua perjalanan hidup dan kenyataan bawa kita ini hanya pion yang di atur oleh sang Maha pemilik bahkan kalau bisa meminta kita mungkin akan berharap bolehkah waktu itu kembali lagi.

Tapi semua kerinduan yang ku punya dan kumiliki sekarang ini hanya bagian kecil dari rasa yang terbuang selama ini, semua impian yang ku coba raih kembali rasanya akan semakin habis dimakan umur dan raga ini yang semakin keriput.

Seiring senja dan mulai tenggelamnya matahari masih terselip kata bahwa kenyataan sesungguhnya Rindu itu masih tetap menyelimuti walau hanya bagian tepi dari raga dan jasad ini.




@ardar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar