Lebih dari 10 tahun usia pernikahannya. Segalanya berjalan biasa. Kalau
di tanya bagaimana rasanya, di jawab bahagia. Tak banyak problem dalam
keluarga.
Namun begitu di renung, seperti ada yang hambar terasa. Semua nampak
terlalu biasa. Kalaupun ada hal istimewa, itu hanya sesekali saja.
Ibarat tanaman sedang layu atau jenuh rasa, sekalipun seiring hujan
turun, nantinya akan kembali seperti semula. Menyelidik mencari jawaban karena
sebab apa kiranya.
Ternyata ada hal sederhana dalam keluarga, yang menjadi pupuk dalam
berkeluarga. Dan bila ada, insyaa Alloh ikhtiyar bahagia dalam keluarga
terjaga.
" Makan sepiring berdua".
Pekerjaan sederhana. Dan hampir semua suami istri bisa. Tapi faktanya
banyak yang melakukan hanya waktu formalitas saat resepsi pernikahan saja.
Begitu hari-hari biasa, jarang yang bisa. Kalau ndak alasannya lupa,
ndak tau manfaatnya. Ada yang alasannya malu di lihat anggota keluarga atau di
lihat tetangga.
Makan berdua mudah bagi suami istri yang bervisi sama. Sulit bagi yang
hati keduanya sedang terkena hama.
Mudahnya mengenali suasana hati, dari aktivitas bersama. Dan makan
bersama, terhitung mudah nan sederhana dan dalam sehari beberapa kali di
lakukan bisa.
Bahkan bisa meningkat kepada
"maka bersama sekeluarga" .
Akan ada banyak cerita istimewa dari nampan
besar di atas meja. Cerita bagaimana orang tua menyuapi anaknya dan bisa juga
sebaliknya.
Sebuah parenting, yang mampu
mentransformasi energi bahagia.
Bila sunah Rasulullah di tegakkan dalam makan bersama. Di tambah makan
dengan tangan kanan dan membaca doa.
Kemudian sambil duduk dan makan yang dekat darinya. Makan pun dengan
tangan kanan.
Dengan sunnah, semakin bertambah
barokah dalam keluarga. Bukan hanya menjadi keluarga bahagia akhirnya,
tapi juga keluarga yang istimewa...semoga !!
membangun suatu yang harmonis itu tidaklah susah ternyata dalam sepasang insan yang sudah halal, hanya saja terkadang rasa malu mengikuti tapi sebenarnya tidaklah susah untuk mengembalikan semua hasrat yang dulu pernah ada dan singgah.
Semoga Bahagia itu sepanjang Hayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar