ISTILAH DALAM DUNIA OTOMOTIF
MOBIL & MOTOR
Dalam
dunia otomotif mempunyai beberapa istilah, baik kendaraan roda dua maupun roda
empat yang meliputi bodi dan mesin, mungkin tak semua orang mengetahui dan
memahami hal tersebut, ada baiknya saya menjelaskan definisi, istilah dan
pengertian tersebut dalam dunia otomotif :
Komponen Bagian Mesin
1. Blok
Silinder (Cylinder Block) Fungsi : Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran
2.Torak
(Piston) Fungsi : memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke poros
engkol (crank shaft) melalui batang piston (connecting rod)
3.
Cincin Torak (Ring Piston) Fungsi : - Mencegah kebocoran gas saat langkah
kompressi dan usaha - Mencegah oli masuk keruang bakar - Memindahkan panas dari
piston ke dinding silinder
4.
Batang Torak (Connecting Rod) Fungsi : Menerima tenaga dari piston yang
diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke poros engkol (crank shaft)
5. Poros
Engkol (Crankshaft) Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak
putar yang akhirnya menggerakkan roda-roda
6.
Bantalan (Bearing) Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros
engkol (crank shaft)
7. Roda
Penerus (Flywheel) Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan
pada langkah usaha, agar poros engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada
langkah lain nya
8. Katup
(Valve) Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang 9. Pegas
Katup (Valve Spring) Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula
10. Tuas
Katup (Rocker arm) Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka
11.
Batang penumbuk (Push rod) Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm 12.
Penumbuk katup (Valve Lifter) Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker
arm melalui push rod
13.
Poros Bubungan (Camshaft) Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming
yang ditentukan
14.
Karter (Oil Pan) Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan
15.
Piston Pin Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang
bushing
16.
Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer) Fungsi : Menahan poros engkol (crank
shaft) agar tidak bergerak maju-mundur
17.
Timing Chain / Timing Belt Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol
(crank shaft) ke poros cam shaft
18.
Kepala Silinder (Cylinder Head) Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang
bakar dan juga sebagai tutup silinder
19.
Dudukan Katup (Valve Seat). Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat
katup menutup
ISTILAH / SPESIFIKASI
a.OL =
Overall Length Panjang keseluruhan kendaraan termasuk bumper
b. OW =
Overall Width Lebar kendaraan termasuk bumper, molding, tonjolan dan lain lain
c. OH =
Overall Height Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban
d. WB =
Wheel base Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang e. FT =
Front tread Jarak antara garis tengah ban depan kanan dengan ban depan kiri
f. RT =
Rear tread Jarak antara garis tengah ban belakang kanan dengan ban belakang
kiri
g. FO = Front
overhang Jarak dari sumbu roda depan sampai bagian ujung terdepan kendaraan
termasuk bumper
h. RO =
Rear overhang Jarak dari sumbu roda belakang sampai bagian ujung terbelakang
kendaraan termasuk bumper
i. MGC =
Minimum ground clearance Jarak terrendah yang diukur dari lantai dengan
kendaraan dalam kondisi berat kotor kendaraan
j. AOA =
Angle of approach Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda depan ke
titik pertama singgungan
k. AOD =
Angle of departure Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda belakang
ke titik pertama singgungan
l. CW =
Curb weight Berat kosong kendaraan tanpa beban atau pengemudi tetapi
termasuk sejumlah maksimum bahan bakar dan perlengkapan standar termasuk ban
serep dan alat-alat
m. GVW =
Gross vehicle weight Berat total kendaraan maksimum yang diizinkan,
berdasarkan pertimbangan hukum dan kekuatan bahan
ISTILAH DALAM MOTOR BAKAR
1.
Compression Ratio : Jumlah volume ruang bakar dan volume silinder dibagi dengan
volume ruang bakar
2. Top
Dead Center (TDC) / TMA : Posisi paling atas piston ketika bergerak naik
3.
Combustion Chamber : Ruang bakar
4. Bore
: Diameter silinder
5.
Displacement : Volume total silinder
6.
Bottom Dead Center (BDC) : Posisi paling bawah piston ketika bergerak turun
7. In
Line engine : Silinder disusun dalam satu garis
8. V
type Engine : Silinder disusun dalam dua garis yang membentuk sudut “V” 9.
Boxer type engine : Silinder disusun dalam dua garis mendatar yang berlawanan
arah
10. OHV
: Over head Valve
11. OHC
: Over head Cam shaft
12. SOHC
: Single over head Cam shaft
13. DOHC
: Doble over head Cam shaft
14.
Vanos : Variabel Nokkenwelle steurung
15. Four
Valve Technologi : Mekanisme katup menggunakan multi valve (4 valve) 16. Four
Wheel Drive (4WD) : Kendaraan yang ke empat rodanya dapat digunakan sebagai
tenaga penggerak
17. API
(American Petroleum- : Standard yang menentukan kwalitas oli Institute)
18. SAE
(Society of Automotive- : Angka indek yang menunjukan keken- Engineers) talan oli
19. CBU
: Completely Built Up
20. CKD
: Completely Knock Down
21. CO :
Carbon Monoksida
22. HC :
Hidro Carbon
23. DOT
: Departement of transportation
24. Four
Wheel Steering (4WS) : sistem kemudi yang ke-4 rodanya dapat berbelok.
25.
Angka Octane : Angka yang menunjukan kemampuan bertahan bahan bakar bensin
terhadap Knocking
26.
Knocking : Waktu pembakaran tertunda yang panjang, dan tekanan kompresi tinggi
sekali yang mengakibatkan putaran mesin kasar
27.
Angka Cetane : Angka yang mengontrol bahan bakar solar dalam kemampuan pencegah
terjadinya knocking
28. RHD
: Right Hand Drive, kemudi terletak di sebelah kanan.
29. RON
: Research Octane Number, cara untuk mengetahui angka oktan.
30.
Coefisien of drag : Besarnya hambatan udara.
31. LHD
: Left Hand Drive
32. PK :
Parden Kraft , tenaga kuda satuan Belanda.
33. PS :
Pferde Starke, tenaga kuda satuan Jerman.
34. HP :
Horse Power, tenaga kuda satuan Inggris.
35. Nm :
Newton meter
36.
Stroke : Langkah
37. VTEC
: Variable valve Timing Electronic Control 3
8. ABS :
Anti-lock Brake System
39. CO2
: Carbon dioksida
40. O2 :
Oksigen
41. Pb :
Plumbum (timah hitam)
42. Pb
O2 : Plumbum oksida, Plat positif battery
43. Pb :
Plat negatif battery
44. LSD
: Limited Slip Differential
45. FO :
Firing Order
46. FB :
Firing Bench (FO pada mesin diesel)
47. DIS
: Diagnostic Station
48. EFI
: Electronic Fuel Injection
49. MPI
: Multi Point Injection
50. CDI
: Capasitor Discharge Ignition
51. TCI
: Transistor Control Ignition
52. IC :
Integrated Circuit
53. 1.8
L : 1,8 liter (1800 cc)
PENGERTIAN PEMBAKARAN
Over head valve (OHV), yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun
disel) yang menempatkan valve (klep masuk dan klep buang) pada cylinder head.
Pada konstruksi yang terdahulu dimana posisi valve pada crank case (motor
blok), maka konstruksi crank case menjadi rumit karena semua komponen seperti
crankshaft, piston dan connecting rod; camshaft, tappet dan valve; intake
manifold dan exhaoust manifold, semuanya ada pada crank case, sedangkan pada
cylinder head tidak terdapat komponen motor satupun. Dengan menempatkan valve
pada cylinder head, maka posisi intake manifold dan exhaoust manifold dapat
dipindahkan dari crank case ke clinder head, namun untuk menggerakkan
valve/kelep dibutuhkan komponen tambahan berupa push rod dan rocker arm.
Over head camshaft (OHC), yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun
disel) yang menempatkan camshaft pada cylinder head. Pada sistim OHV apabila
posisi camshaft tetap pada crank case, maka untuk menggerakkan valve/kelep
dibutuhkan kompomen tambahan berupa push rod dan rocker arm. Dengan menempatkan
camshaft pada cylinder head maka penggunaan tappet dan push rod dapat
dieliminir sehingga konstruksi lebih sederhana, bahkan dengan sistim Double
over head camshaft (DOHC) dimana intake valve dan exhoust valve
mempunyai camshaft sendiri-sendiri, maka tidak diperlukan lagi adanya rocker
arm karena camshaft langsung menggerakan valve. Pada sistim over head camsahft
baik Single over head camshaft (SOHC) maupun Double
over head camshaft(DOHC), pada umumnya camshaft digerakkan oleh
crankshaft melalui Timing belt, yaitu belt yang mempunyai
alur yang melintang sehingga dapat digerakkan dengan semacam roda gigi. Dengan
menggunakan sistim OHC dan timing belt konstruksi lebih sederhana, penggunaan
material lebih hemat dan motor menjadi lebih halus.
Capacytor Discharge Ignition (CDI), yaitu sistim pengapian
pada motor bensin yang menggunakan sistim electronik (tidak menggunakan
platina). Agar supaya pada busi dapat timbul bunga api yang diperlukan pada
proses pembakaran maka tegangannya harus mencapai + 10.000
volt, sedangkan tegangan dari aki hanya 12 volt. Untuk meningkatkan tegangan
tersebut digunakan coil. Didalam coil terdapat dua buah kumparan yaitu kumparan
primer dan kumparan sekunder. Arus listrik dari aki dialirkan kekumparan primer
dan interuptor. Apabila arus listrik pada kumparan primer diputus oleh
interuptor, maka akan terjadi induksi pada kumparan sekunder dan timbul arus
listrik dengan tegangan yang mencapai 10.000 volt sehingga mampu menimbulkan
bunga api pada busi yang diperlukan untuk proses pembakaran. Dulu fungsi
interuptor ini dilakukan secara mekanis oleh platina yang dibuka tutup oleh
nok. Untuk mencegah timbulnya bunga api pada platina itu sendiri, maka dipasang
condensor paralel dengan platina. Sistim platina ini kurang efektif pada
putaran kerja tinggi.
Pada motor bensin modern (mulai tahun 1985) penggunaan platina sudah mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistim CDI, yaitu rangkaian electronic yang berfungsi untuk memutuskan arus primer pada coil agar supaya timbul arus sekunder dengan tegangan 10.000 volt pada busi yang diperlukan untuk pembakaran. Karena pemutusan arus listrik tanpa kontak langsung secara mekanis maka efektifitas pemutusan arus listrik pada semua putaran kerja motor dapat berlangsung dengan sempurna sehingga bunga api pada busi dapat terjadi dengan stabil pada semua putaran kerja dan pada akhirnya proses pembakaran dapat berlangsung dengan efektif.
Pada motor bensin modern (mulai tahun 1985) penggunaan platina sudah mulai ditinggalkan dan digantikan dengan sistim CDI, yaitu rangkaian electronic yang berfungsi untuk memutuskan arus primer pada coil agar supaya timbul arus sekunder dengan tegangan 10.000 volt pada busi yang diperlukan untuk pembakaran. Karena pemutusan arus listrik tanpa kontak langsung secara mekanis maka efektifitas pemutusan arus listrik pada semua putaran kerja motor dapat berlangsung dengan sempurna sehingga bunga api pada busi dapat terjadi dengan stabil pada semua putaran kerja dan pada akhirnya proses pembakaran dapat berlangsung dengan efektif.
Fuel injection.
Yaitu sistim pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara menggunakan pompa yang menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar kedalam intake manifold melalui injector. Sistim yang mulai populer sejak tahun 1990-an ini menggantikan sistim lama, dimana pencampuran bahan bakar dengan udara dilakukan oleh karburator.
Keuntungan sistim ini adalah akurasi perbandingan antara bahan bakar dengan udara lebih terjamin sehingga proses pembakaran dapat berlansung dengan sempurna, efisiensi meningkat dan emisi gas buang lebih rendah. Kerugiannya adalah bahwa pada proses pencampuran tersebut diperlukan enersi listrik dari aki untuk menggerakkan pompa injeksi dan membuka injector, sedangkan pada sistim karburator tidak diperlukan enersi sama sekali karena bahan bakar bercampur dengan udara karena terhisap oleh udara yang masuk kedalam silinder. Saat ini sistim fuel injection ini telah berkembang menjadi Multi point injection (MPI), yaitu tiap silinder mempunyai injector sendiri-sendiri sehingga akurasi campuran bahan bakar dengan udara pada tiap-tiap silinder lebih terjamin.
Yaitu sistim pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara menggunakan pompa yang menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar kedalam intake manifold melalui injector. Sistim yang mulai populer sejak tahun 1990-an ini menggantikan sistim lama, dimana pencampuran bahan bakar dengan udara dilakukan oleh karburator.
Keuntungan sistim ini adalah akurasi perbandingan antara bahan bakar dengan udara lebih terjamin sehingga proses pembakaran dapat berlansung dengan sempurna, efisiensi meningkat dan emisi gas buang lebih rendah. Kerugiannya adalah bahwa pada proses pencampuran tersebut diperlukan enersi listrik dari aki untuk menggerakkan pompa injeksi dan membuka injector, sedangkan pada sistim karburator tidak diperlukan enersi sama sekali karena bahan bakar bercampur dengan udara karena terhisap oleh udara yang masuk kedalam silinder. Saat ini sistim fuel injection ini telah berkembang menjadi Multi point injection (MPI), yaitu tiap silinder mempunyai injector sendiri-sendiri sehingga akurasi campuran bahan bakar dengan udara pada tiap-tiap silinder lebih terjamin.
Variable valve timing (VVT).
Yaitu sistim pengaturan lama waktu pembukaan dan tinggi bukaan valve yang disesuaikan dengan putaran kerja motor. Pada sistim VVT ini lama waktu valve terbuka (dalam satuan derajad putaran crank shaft) dan tinggi bukaan valve pada putaran rendah lebih kecil dibandingkan pada putaran tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan performa dan akselerasi yang lebih optimal serta emisi gas buang yang lebi rendah baik pada putaran rendah maupun putaran tinggi. Sinergi antara sistim fuel injection dengan variable valve
Yaitu sistim pengaturan lama waktu pembukaan dan tinggi bukaan valve yang disesuaikan dengan putaran kerja motor. Pada sistim VVT ini lama waktu valve terbuka (dalam satuan derajad putaran crank shaft) dan tinggi bukaan valve pada putaran rendah lebih kecil dibandingkan pada putaran tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan performa dan akselerasi yang lebih optimal serta emisi gas buang yang lebi rendah baik pada putaran rendah maupun putaran tinggi. Sinergi antara sistim fuel injection dengan variable valve
Super charger dan Turbo super charger.
Untuk meningkatkan daya yang dihasilkan dari motor dapat dilakukan dengan memperbesar kapasitas dari motor tersebut, namun ada cara lain untuk menambah daya motor dengan membuat mesin berukuran normal lebih bertenaga. Dengan mengusahakan agar dapat memasukkan lebih banyak udara ke dalam ruang pembakaran, berarti memungkinkan untuk membakar lebih banyak bahan bakar sehingga motor menghasilkan daya yang lebih besar . Supercharger adalah suatu peralatan tambahan pada motor bensin atau disel yang dapat meningkatkan pasokan udara dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara luar kedalam silinder.
Turbo super charger yang sering disingkat Turbo charger adalah salah satu dari super charger yang paling populer dan dikenal luas dalam dunia otomotif. Turbo charger adalah rangkaian turbin dengan kompresor udara pada satu as, dimana turbin bekerja dengan memanfaatkan gas buang dari motor itu sendiri. Dengan demikian turbo charger bekerja tanpa menyerap tenaga dari motor tersebut. Dengan tenaga yang dihasilkan oleh turbin tersebut, maka kompresor yang dipasang satu as dengan turbin tersebut mampu menghisap udara luar dan menekan masuk kedalam silinder motor dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan udara luar. Karena udara yang bisa dipasok oleh turbo charger lebih banyak, maka bahan bakar yang disa dibakar didalam silinderpun bisa ditingkatkan sehingga daya yang dihasilkan oleh motor lebih besar.
Untuk meningkatkan daya yang dihasilkan dari motor dapat dilakukan dengan memperbesar kapasitas dari motor tersebut, namun ada cara lain untuk menambah daya motor dengan membuat mesin berukuran normal lebih bertenaga. Dengan mengusahakan agar dapat memasukkan lebih banyak udara ke dalam ruang pembakaran, berarti memungkinkan untuk membakar lebih banyak bahan bakar sehingga motor menghasilkan daya yang lebih besar . Supercharger adalah suatu peralatan tambahan pada motor bensin atau disel yang dapat meningkatkan pasokan udara dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara luar kedalam silinder.
Turbo super charger yang sering disingkat Turbo charger adalah salah satu dari super charger yang paling populer dan dikenal luas dalam dunia otomotif. Turbo charger adalah rangkaian turbin dengan kompresor udara pada satu as, dimana turbin bekerja dengan memanfaatkan gas buang dari motor itu sendiri. Dengan demikian turbo charger bekerja tanpa menyerap tenaga dari motor tersebut. Dengan tenaga yang dihasilkan oleh turbin tersebut, maka kompresor yang dipasang satu as dengan turbin tersebut mampu menghisap udara luar dan menekan masuk kedalam silinder motor dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan udara luar. Karena udara yang bisa dipasok oleh turbo charger lebih banyak, maka bahan bakar yang disa dibakar didalam silinderpun bisa ditingkatkan sehingga daya yang dihasilkan oleh motor lebih besar.
Istilah pada Mobil
1.
ABS ( anti lock breaking
sytem )
Sistem dimana saat pedal rem diinjak secara spontan, roda
tidak terkunci , sehingga terhindar dari gejala slip
2.
Akselerasi
Penambahan kecepatan melalui pemutaran handel gas/kecepatan
lari awal kendaraan.
3.
ATS ( DOHC )
Sensor temperature air dan brfungsi untuk menghitung
temperature udara yang masuk
4.
BA ( Brake Asist )
Sistem yang membantu ABS dan EBD dengan perintah ECU, bekerja
berdasarkan sensor pada keempat rodanya.
5.
Blok Silinder (Cylinder
Block )
Fungsi Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari
proses pembakaran.
6.
Boring Liner Cylinder
7.
Brebet jika karbu
cenderung basah
8.
CDI ( Capacytor Discharge
Ignition )
Sistem pengapian pada motor bensin yang menggunakan
electronic ( bukan Platina).
9.
Camshaft adalah
sebuah alat yang digunakan dalam mesin torak untuk menjalankan Valve
Poppet.
Dia terdiri dari batangan silinder. Cam membuka
katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan lainnya, ketika mereka
berputar.
10.
Chamber Knalpot standar
yang dimodifikasi dengan glasswool agar suaranya tidak berisik.
11.
Deselerasi Penurunan
kecepatan melalui pemutaran handel gas.
12.
Dieseling ledakan
campuran udara dan minyak pelumas dalam ruang kompresi atau bagian lain dari
sistem udara.
13.
DOHC ( Double Over Head
Camshaft ) atau twincam : 2 camshaft dalam 1 silinder head.
14.
CVT ( Countinueesly
Variable Transmisi) salah satu tipe transmisi bergaya sentrifugal dengan sistem
kerja yang disebabkan putaran mesin akan melemparkan sepatu kopling dan
terhubung dengan rumah kopling.
15.
EBD ( Electronik Brake
Distribution ) sistem pembantu ABS, yakni rem bekerja berdasarkan sistem
elektrik agar roda tidak terkunci.
16.
EGR ( Exhaust Gas
Recirculating ) mengontrol pembentukan gas NOx pada gas Buang.
17.
EFI ( Electronic Fuel
injection) sistem penyemprotan bahan bakar yang dikontrol oleh ECU agar
Campuran Udara dan bahan bakar sesuai, sehingga pemakaian bahan bakar yang
minimal serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan.
18.
ECU ( Electronic Fuel
Injenction) pengatur bahan bakar pada sistem injeksi.
19.
EVAP ( Evaporative
Control System ) sistem yang mencegah pengeluaran uap bensin yang berlebihan.
20.
Fuel Injection sistem
pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara menggunakan
pompa yang menginjeksikan ( semprot ) bahan bakar kedalam intake manifold
melalui injector.
21.
ISC atau IDLE SPEED
CONTROL komponen pada bagian body throttle ( yang berada di sasis ) untuk
mengatur putaran idle berdasarkan perintah ECU.
22.
Klaher : Bearing.
23.
MPI ( Multi Point
Injection ) sistem supply bahan bakar ke mesin dengan dikontrol secara
elektronik untuk mendapatkan suplai campuran udara yang sesuai dengan kondisi
mesin pada saat itu.
24.
OHC ( Over Head Camshaft ) kontruksi motor bensin
maupun diesel yang menempatkan camshaft pada kepala silinder.
25.
OHV ( Over Head Valve )
kontruksi motor bensin maupun diesel yang menempatkan Valve ( klep masuk dan
klep buang ) pada kepala silinder.
26.
Oktan kadar kemurnian
dalam bahan bakar minyak.
27.
Overhaul turun mesin.
28.
Overbosh penggantian
liner pada silinder.
29.
Oversize/Bore up
pembesaran diameter liner pada silinder.
30.
PGM-FI ( Programmed Fuel
Injection ) propietari elektronik sistem injeksi bahan bakar untuk mesin dalam
pembakaran dengan menyuntikan jumlah yang tepat pada bahan bakar per-silinder berdasarkan
data mesin tertentu
31.
Porros Propeler salah
satu komponen yang berfungsi untuk meneruskan putaran mesin yang melalui roda
gila diteruskan ke unit kopling kemudian ke unit transmisi dan diterima
propeller untuk diteruskan ke poros garden dan diteruskan ke roda.
32.
Porting langkah untuk
mencari efisiensi volumetric yang ideal buat gas bakar.
33.
Power Steering perangkat
tambahan pada sistem kemudi kendaraan dengan meringankan pengemudi saat
belok/mengurangi tenaga pengemudi untuk memutar roda kemudi.
34.
RPM ( Rotation Per Minute
) rotasi putaran mesin per-menit.
35.
SOHC ( Single Over Head
Camshaft ), 1 camshaft dalam 1 kepala silinder yang menggunakan teknologi
karburator pada sistem pembakarannya.
36.
Poros Propeller yaitu untuk meneruskan atau memindahkan tenaga putar dari
transmisi menuju ke differential. Kontruksi poros propeller dibuat sedemikian
rupa agar saat memindahkan tenaga putar dari transmisi ke differential dapat
dilakukan dengan lembut tanpa dipengaruhi dari kondisi permukaan jalan dan
banyaknya beban.
37.
Porting langkah untuk
mencari efisiensi volumetric yang ideal buat gas bakar.
38.
Speleng stir pada
kendaraan goyang atau tidak stabil.
39.
Super Charger dan Turbo
Super Charger meningkat daya yang dihasilkan dari motor dapat dilakukan dengan
memperbesar kapasitas dari motor tersebut.
Turbo Super Charger
Super charger
40.
Throttle Valve yang
berfungsi untuk mengatur RPM Mesin.
41.
Turbo Timer alat pengaman
pada kendaraan diesel untuk mencegah terjadinya dieseling.
42.
Torak, Piston atau Seher.
43.
Turbulensi getaran atau goncangan
akibat kinerja mesin.
44.
TPS ( Throttle Position
Sensor ) ( DOHC ) sensor berbentuk potensiometer untuk memonitor posisi
throttle pada mesin terletak di bagian butterfly spindle (flap throttle).
45.
Valve : Katup atau klep
46.
VVT ( Variable Valve
Timing ) pengaturan lama waktu pembukaan dan tinggi bukaan valve yang
disesuaikan dengan putaran kerja motor.
47.
VVT-i ; pengoptimalan
torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi
BBM menjadi lebih efisien dan menurunkan tingkat emisi bahan bakar serendah
mungkin.
48.
Valve poppet (katup) adalah salah satu bagian dari mesin mobil yang
berguna sebagai alat untuk membuka dan menutup. Katup berfungsi mengatur
masuknya gas baru dan keluarnya gas buang sisa pembakaran pada mesin motor.
Istilah Berikutnya
Engine
Tune Up
adalah tindakan
yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi mesin pada taraf kerja mesin yang
optimal, yaitu dengan menyetel ulang, membersihkan, sampai dengan mengganti
part yang sudah rusak.
Oktan:
adalah unsur kemurnian
yang terkandung dalam bahan bakar minyak, biasanya dinyatakan dengan angka yang
menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan sebelum bahan
bakar terbakar secara spontan.
Torak
Torak atau Piston atau Seher adalah komponen sumbat geser yang terpasang presisi di dalam cilinder yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima hentakan pembakaran pada ruang bakar.
Turbulensi
Getaran atau Goncangan akibat kinerja mesin
Titik
Mati Atas (TMA)
adalah bilamana
torak berada pada bagian atas suatu langkah didalam silinder,yang mana posisi
torak dekat pada kepala silinder.
Titik
Matii Bawah (TMB)
adalah bilamana torak berada pada
bagian bawah suatu langkah didalam silinder, yang mana posisi torak dekat dengan
poros engkol.
Stroke
adalah panjang
langkah kerja piston yg diukur dari Titik Mati Atas (TMA) sampai dengan Titik
Mati Bawah (TMB)
Oktan
adalah unsur
kemurnian yang terkandung dalam bahan bakar bensin, biasanya dinyatakan dengan
angka yang menunjukkan berapa besar tekanan maksimum yang bisa diberikan
sebelum bahan bakar terbakar secara spontan.
(CDI)Capacytor
Discharge Ignition,
yaitu sistim pengapian pada motor bensin yang menggunakan sistim electronik (tidak menggunakan platina).
yaitu sistim pengapian pada motor bensin yang menggunakan sistim electronik (tidak menggunakan platina).
Supercharger
adalah suatu peralatan tambahan pada motor bensin atau disel yang dapat meningkatkan pasokan udara dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan udara luar kedalam silinder.
Turbo charger
adalah rangkaian turbin dengan kompresor udara pada satu as, dimana turbin bekerja dengan memanfaatkan gas buang dari motor itu sendiri.
Over
head valve (OHV),
yaitu konstruksi motor (bisa bensin maupun disel) yang menempatkan valve (klep masuk dan klep buang) pada cylinder head.
Fuel
injection.
Yaitu sistim pencampuran bahan bakar dengan udara pada motor bensin dengan cara menggunakan pompa yang menginjeksikan (menyemprotkan) bahan bakar kedalam intake manifold melalui injector. Sistim yang mulai popule
Transmisi,
adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Radiator
adalah suatu bagian
atau komponen dari sistem pendinginan yang menggunakan sistem pendinginan air.
karena itu fungsi radiator adalah mendinginkan mesin.
Alternator
adalah peralatan elektromekanis yang
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik.
Karburator
adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam.
Solenoid
adalah salah satu
jenis kumparan terbuat dari kabel panjang
yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar
daripada diameternya
termostat
adalah suatu alat yang
dapat menghubungkan dan memutuskan lingkaran arus secara otomatis berdasarkan
perubahan suhu.
Crankshaft
adalah komponen mesin yang merubah
gerakan naik turun torak menjadi gerak putar
Demikianlah pembahasan
mengenai istilah dalam dunia otomotif, semoga sedikit banyaknya penjelasan ini,
mudah-mudahan bermanfaat, untuk memperbaiki artikel ini segala masukan yang
sifatnya membangun saya ucapkan banyak terima kasih.
Dari Berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar