Jika kau
tahu bahwa yang menjadikan semua itu akan terus berbekas untuk generasi yang
akan datang, “ada pada sebuah mata pena” mulai dari pertama kali sejarah
kehidupan ini mulai ada’.
Suatu
ketika saat sedang berjalan di sembrang jembatan yang sudah mulai jarang
dipergunakan oleh kebanyakkan orang, oleh karena sebab roda dua hanya dengan
modal sebuah indentitas jreeeeeng tanpa ba-bi-bu benda tersebut ada di halaman
rumah.
Begitu pula
halnya untuk kali ini di sebuah jembatan tersebut ku tuliskan sebuah kata-kata yang mungkin asing atau sering kita dengar
tapi terasa asing :Karena CINTA itu Menjadikan Kita BISA yang kudapat dari
seorang laki paruh baya sedang mengenang masa lalu-nya.
KARENA CINTA, DIA BISA
!
♥♥♥♥♥♥♥
DIA bercerita
tentang masa lalunya. Pernah pagi sampai sore bekerja. Malam hari masih lembur terkadang
terus berlanjut sampai jam 22.00 baru selesai kerja. Itupun masih ditunggu
dengan kesibukan lainnya.
Berlangsung
cukup lama. Berkorban waktu dan tenaga. Bahkan kesempatan bersama keluarga.
Sepertinya tampak seorang yang perkasa. Ketika di tanya, apa yang
menggerakkannya ?.
Jawabnya singkat, "cinta".
Bila
tahajud di malam hari terasa terpaksa. Menyambung dengan tilawah terasa
tersiksa. Begitu beratnya sholat dhuha. Menunaikan zakat dan sedekah merasa tak
kuasa. Tahulah kita sekarang jawabannya.
"Belum ada cinta".
Betapa
cinta kepada manusia. Membawa seseorang rela berkorban apa saja. Baik rasa,
tenaga dan harta. Lalu bagaimana kemudian cinta kepada yang paling berjasa ?! Alloh azza wa jalla..!!
Dorongan
cinta membuat seseorang selalu bisa. Walau di luar logika. Melakukan hal yang
luar biasa.
Indahnya cinta, bila
mulai mengaduk- aduk isi dada.
Menghasilkan energi
yang tak terduga.
Bila dalam
urusan dunia bisa. Seharusnya dalam urusan mentaati Alloh dan Rasul-Nya lebih
bisa.
"Dan
ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti
kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi
Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan
itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran,
kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang
lurus". Al Hujurot : 7
Karena
cinta pembawa energi, memberi tenaga dan bahagia. Maka menjadi unsur dalam
ibadah yang tak terpisah selamanya. Agar setelah cinta ada dalam ibadah,
melakukannya tanpa terpaksa menjaadikan kehadirannya terasa indah.
Semoga Alloh
memaafkan kita, bila terlanjur menuruti cinta yang tidak mengantar kepada cinta-Nya.
Serta menjaga agar cinta kita dalam rangka mendapatkan cinta-Nya.
Foto : Nara Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar